Pengertian Kurikulum Merdeka Menurut Para Ahli

Kata Pengantar

Halo selamat datang di Lullabysboutique.ca,

Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan pendidikan baru yang tengah diterapkan di Indonesia. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa, serta memberikan keleluasaan bagi guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Untuk memahami konsep ini secara mendalam, kita perlu mengulas pengertian Kurikulum Merdeka dari berbagai perspektif ahli pendidikan.

Pendahuluan

Kurikulum Merdeka merupakan wujud dari transformasi pendidikan di Indonesia. Kebijakan ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2022, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan sistem pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

Kurikulum Merdeka mengedepankan pengembangan kompetensi siswa yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Fokusnya adalah pada pengembangan profil pelajar Pancasila, yaitu pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global.

Pendekatan Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi lingkungan belajar.

Definisi Kurikulum Merdeka Menurut Para Ahli

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan Kurikulum Merdeka sebagai “kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan.” Kurikulum ini memberikan arahan pembelajaran yang meliputi kompetensi inti, kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.

2. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

Menurut Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Kurikulum Merdeka adalah “kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri yang sesuai dengan konteks setempat.” Kurikulum ini berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

3. Dr. H. Arifin Junaidi, M.Pd.

Dr. H. Arifin Junaidi, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, mengartikan Kurikulum Merdeka sebagai “kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum berbasis satuan pendidikan, yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah dan daerah setempat.”

4. Dr. Wuryadi, M.Pd.

Menurut Dr. Wuryadi, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta, Kurikulum Merdeka adalah “kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri yang berbasis pada kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah, dan daerah.”

5. Prof. Dr. Hamruni, M.Pd.

Prof. Dr. Hamruni, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, mendefinisikan Kurikulum Merdeka sebagai “kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru dalam mengembangkan, menerapkan, dan menilai kurikulum sesuai dengan kebutuhan, karakteristik sekolah dan daerahnya.”

6. Dr. Ratih Hurriyati, M.Pd.

Menurut Dr. Ratih Hurriyati, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Kurikulum Merdeka adalah “kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.” Kurikulum ini menekankan pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa.

7. Dr. Deni Prasetyo Nugroho, M.Pd.

Dr. Deni Prasetyo Nugroho, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Gadjah Mada, mengartikan Kurikulum Merdeka sebagai “kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri yang berbasis pada profil pelajar Pancasila.” Kurikulum ini berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Kelebihan Kurikulum Merdeka

1. Memberikan Keleluasaan bagi Guru

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini memungkinkan guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan proses belajar-mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Berfokus pada Pengembangan Kompetensi

Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kompetensi siswa, meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja dan kehidupan di masa depan.

3. Mendukung Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka mendukung pengembangan profil pelajar Pancasila, yaitu pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global.

4. Mengembangkan Karakter Siswa

Kurikulum Merdeka juga memberikan perhatian pada pengembangan karakter siswa. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab.

5. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Dengan memberikan keleluasaan kepada guru dan menekankan pengembangan kompetensi, Kurikulum Merdeka diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini karena proses pembelajaran lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

6. Menumbuhkan Kreativitas Siswa

Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.

7. Merangsang Kolaborasi

Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan semua pihak dalam proses pembelajaran.

Kekurangan Kurikulum Merdeka

1. Memerlukan Guru yang Kompeten

Kurikulum Merdeka membutuhkan guru yang kompeten dan memahami konsep kurikulum ini. Hal ini karena guru memiliki peran penting dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

2. Bisa Membebani Guru

Keleluasaan yang diberikan kepada guru dalam Kurikulum Merdeka juga bisa menjadi beban. Guru perlu menghabiskan waktu dan tenaga ekstra untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

3. Kurangnya Kejelasan Pedoman

Beberapa pihak berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka masih kurang jelas dalam hal pedoman pelaksanaannya. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan bagi guru dan sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan melaksanakan pembelajaran.

4. Kurangnya Sumber Daya

Beberapa sekolah mungkin mengalami kendala dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka karena keterbatasan sumber daya, seperti sarana prasarana dan dukungan teknis.

5. Membutuhkan Waktu Penyesuaian

Kurikulum Merdeka memerlukan waktu penyesuaian bagi guru, siswa, dan orang tua. Hal ini karena konsep dan pendekatan kurikulum ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

6. Kesenjangan Implementasi

Kesenjangan implementasi bisa terjadi antara sekolah-sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan. Sekolah di daerah pedesaan mungkin menghadapi kendala dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka akibat keterbatasan sumber daya.

7. Perlunya Evaluasi Berkelanjutan

Kurikulum Merdeka perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan dampaknya terhadap kualitas pendidikan. Evaluasi ini perlu dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.

Tabel Pengertian Kurikulum Merdeka Menurut Para Ahli

Ahli Definisi Kurikulum Merdeka
Kemendikbud Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di satuan pendidikan
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri
Dr. H. Arifin Junaidi, M.Pd. Kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum berbasis satuan pendidikan
Dr. Wuryadi, M.Pd. Kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri
Prof. Dr. Hamruni, M.Pd. Kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolah
Dr. Ratih Hurriyati, M.Pd. Kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah
Dr. Deni Prasetyo Nugroho, M.Pd. Kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri berbasis profil pelajar Pancasila

FAQ

1. Apa tujuan dari Kurikulum Merdeka?

Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan sistem pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

2. Apa saja prinsip dari Kurikulum Merdeka?

Prinsip dari Kurikulum Merdeka adalah: (1) Berpusat pada peserta didik, (2) Berbasis kompetensi, (3) Berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila, (4) Fleksibel dan memberikan keleluasaan bagi sekolah